Rabu, 26 November 2008

kebohongan untuk menjaga perasaan orang lain? hmm..apa bener begitu ya?


kebohongan untuk menyenangkan orang lain..hmm..bahasa jawanya siy "white lies"..hehehe..apa iya hal itu dibenarkan?


bukankah yang namanya kejujuran itu harus disampaikan walaupun hal itu sangat-sangat pahit..dulu, dalam mata pelajaran pmp alias pendidikan moral pancasila yang gue terima semasa sekolah dasar menjelaskan pentingnya kejujuran*iye..gue masuk sd koq..gak percaya? terserah deh..hehehe*..inget dunk waktu kecil sering banget kita diomelin cuma gara-gara ngelakuin kebohongan-kebohongan kecil..ancemannya pun sadis..kalo kita bohong bakalan masuk neraka..hmm..kayanya dulu gue paling takut kalo bohong..karena gue udah ngebayangin hukuman yang bakal gue terima bakal lebih kejam dari sekedar gak diizinin nonton doraemon.

namun, seiring pertambahan umur gue kayanya bohong tuh udah menjadi hal yang sangat biasa..udah jadi hal yang lumrah..seakan berbohong tuh jadi dosa yang gak terlalu berat..kalo dulu ketika kecil kita berbohong, kita menganggap itu merupakan dosa besar yang diancem langsung dicuci di neraka..tapi semakin kita dewasa hukuman itu kayanya berubah jadi dosa kecil yang gak berarti lagi.

eniwai, gimana kalo kita berbohong untuk menjaga perasaan orang lain? hmm..hal yang cukup rumit..disatu sisi kita terbentur keinginan untuk jujur..namun disisi lain kita juga berkeinginan untuk membahagiakan orang lain..hal ini sempet jadi pikiran gue selama beberapa hari belakangan ini..knapa? beberapa hari yang lalu gue sempet ngobrol dengan mantan gue..ketka kita membicarakan berbagai hal di masa lalu, kalo gak salah dia bilang begini "aku berbohong sama kamu untuk menjaga perasaan kamu..agar kamu gak tersakiti"..hmm..apa iya bisa seperti itu? bukankah yang namanya kebohongan suatu saat akan terungkap..kalo kata pepatah *serapi-rapinyanya bangkai disimpan, baunya akan tercium juga*..dan ketika itu terjadi bukankah akan lebih menyakiti gue.

hufh..kayanya kebohongan seperti itu cuma memperlama waktu gue untuk mengetahui sebuah kejujuran..ya gak? tetapi hasilnya akan sama aja..toh perasaan yang seharusnya diniatkan untuk dijaga malah akan tersakiti juga..bahkan akan mampu membuat gue merasa lebih sakit lagi..tapi, sebenernya kebohongan seperti itu juga gak bisa disalahkan sepenuhnya..kalo aja kebohongan tersebut terus rapi disimpan dan terus ditutupi dengan kebohongan lain maka mungkin gue akan terus bahagia dengan kebohongan itu dan menjalani hidup gue tanpa sakit hati.

lanjuutt aahh..ya kejujuran emang penting tuk diucapkan..namun terkadang ada kalanya kita harus berbohong pada situasi-situasi tertentu..entah untuk menjaga perasaan orang lain, untuk kebahagiaan orang lain, de el el..beberapa hari yang lalu..gue juga melakukan kebohongan publik..dan untuk menutupi kebohongan yang gue buat, gue harus terus menciptakan kebohongan-kebohongan baru yang berlanjut hingga sekarang..sebenernya hal ini membawa beban tersendiri buat gue..disatu sisi gue terbentur keinginan untuk jujur..namun disisi lain gue juga berkeinginan untuk bertahan dengan kebohongan itu..karena gue berpikir, kalo aja kebohongan gue terbongkar maka gue akan sangat menyakiti hati banyak orang.

hufh..sungguh hal yang sangat memusingkan untuk dilakukan..karena selain gue harus terus menjaga konsistensi kebohongan gue..gue juga harus terus memikirkan kebohongan-kebohongan baru.

menurut gue, ketika seseorang melakukan kebohongan dan terus berusaha agar kebohongan itu tidak terbongkar..bagaikan hidup dengan topeng diwajah..karena kita jadi gak tau yang sesungguhnya..mana yang kejujuran dan kebohongan..tul gak?

3 komentar:

  1. gwe pernah pnya pengalaman dibohongin..
    waktu tmen gwe ada bohong dan itu dia lakukan utk menjaga perasaan gwe n perasaan tmen gwe yg lain, tp ga taw nya ga beberapa lama kebohongn itu terbongkar.. n jujur qta jadi sakit hati bnget, mungkin maksud tmen gwe baik mau menjaga perasaan qta tp menurut gwe n tmen2 lebih baik dari awal dia bicara jujur cuz kalo dari awal dia bicara jujur qta ga akan sakit hati bnget.. nget..nget
    kejujuran awalny memang menyakitkan, tp lebih baik daripd kebohongan qta kelak pasti terbongkar cuz rasanya lebih menyakitkannnnn...^^

    BalasHapus
  2. tul banget..kjujuran emang sesuatu yang menyakitkan tapi kebohongan bukanlah sesuatu yang mau kita dengar..hufh..thanx dah ninggalin comment.

    BalasHapus
  3. Terima kaish atas artikelnya. Ikut nambahin ya. Ini kisah akibat bohong.
    Dikisahkan pada jaman dulu terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana. Rakyatnya hidup dengan penuh kedamaian dan kesejehteraan. Tetapi sayang, sang raja tidak mempunyai Putra Mahkota sebagai penggantinya nanti. Karena itu sang raja beranggapan perlu mencari calaon penggantinya. Untuk itu, maka dibuatlah suatu sayembara pemilihan Putra Mahkota, dan sayembarta itu diumumkan keseluruh peloksok negeri, agar dicari dan diseleksi dari setiap daerah hingga ujian terakhir yang akan ditentukan oleh baginda raja sendiri.

    Pada babak akhir maka tersisalah 8 orang pemuda yang memiliki kepandaian dan lulus seleksi awal. Di ibu kota kerajaan, mereka harus menjalani proses tes terakhir oleh sang raja sendiri. Raja dengan seksama menyeleksi mereka satu persatu. Di hadapan mereka raja berpesan, “Anak-anakku. Tugas sebagai abdi negara bukanlah hal yang mudah. Itu adalah amanah yang harus diemban dengan tanggung jawab penuh. Kalian berdelapan terpilih sebagai calon yang terbaik. Nah, sebagai tes terakhir, ini kuberi tiap orang 5 butir biji bibit tanaman. Tanam dan rawatlah seperti engkau nantinya harus memelihara kerajaan dan rakyat negeri ini. Pulanglah dan datanglah 2 minggu kemudian kemari beserta hasil tanaman yang kalian bawa pulang ini.”

    Dua minggu kemudian, di hadapan raja, 7 pemuda dengan bangga memperlihatkan tanaman yang mulai tumbuh bertunas. Tiba giliran pemuda yang ke-8, dengan wajah malu dan kepala tertunduk, ia melihat ke arah pot yang dibawanya dan berkata, “Ampun baginda, maafkan hamba. Biji yang baginda berikan telah saya tanam, saya rawat dengan hati-hati, tetapi hingga hari ini bibit ini tidak mau tumbuh seperti yang diharapkan. Saya telah gagal menjalankan perintah baginda! Saya tidak mengerti dimana kesalahan saya, tetapi setidaknya saya telah berupaya maksimal. Saya serahkan semua keputusan di tangan baginda.”

    Terlihat senyum penuh kepuasan kemudian disusul tawa terbahak-bahak sang baginda. “Hahaha…!” Semua yang hadir disitu saling berpandangan heran melihat reaksi raja seperti itu. Lalu, Raja menepuk pundak si pemuda, dan berkata, “Terima kasih anak muda. Baginda senang dan puas. Ternyata harapanku tidak sia-sia. Masih ada pemuda calon pemimpin bangsa di antara seluruh rakyat negeri ini!”

    Sambil berpaling kepada semuanya, raja melanjutkan,” Dengar baik-baik. Pemuda ini telah memenuhi harapan terakhirku. Dia pemuda yang jujur, calon pemimpin kerajaan ini di masa depan. Memang tanamannya tidak tumbuh, sepertinya dia gagal! Tetapi sebenarnya, biji yang aku berikan kepada semua peserta telah aku rebus terlebih dahulu, jadi ..ya pasti tidak mungkin bisa tumbuh tunas walaupun dirawat sebaik apapun, karena biji itu telah mati. Aku kecewa sekali saat melihat tumbuhnya tunas yang dibawa anak-anak muda ini. Hai…kalian 7 pemuda. Kalian tidak jujur! Kalian pantas dihukum karena berani menipuku kata baginda raja.

    Segera ketujuh pemuda itu berlutut memohon ampun, namun baginda raja langsung memerintahkan pengawal kerajaan untuk menangkap dan menghukum berat ketujuh pemuda itu. Maka ketujuh pemuda tersebut dijebloskan kedalam penjara.

    BalasHapus